Indonesian Socialpreneur Association (INSANI) melakukan audiensi mengenai Permodalan Jariyah Fund untuk UMKM di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Propinsi D.I. Yogyakarta, pada hari Rabu, 16 Maret 2022. Pada kesempatan ini INSANI diwakili oleh Ibu Cacik Gunarti selaku Sekjen BPH INSANI dan ditemui oleh Sekretaris DISPERINDAG D. I. Yogyakarta Ibu Ida Suryanti Lestari, SH., MH. Selain itu hadir pula Bapak Roy Renwarin, CWP, CWS selaku Managing Director Biro Konsultan dan Perencanaan Wakaf (BKPW).
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun silaturahmi dan sinergisitas antar kelembagaan dalam upaya peningkatan kualitas dan akses permodalan untuk Industri Kecil Menengah (IKM) di Yogyakarta. Pemerintah melalui DISPERINDAG telah melakukan berbagai Program Pelatihan yang ditujukan untuk peningkatan kualitas IKM. “Kami ikut mendorong para pelaku IKM untuk dapat meningkatkan kualitas melalui Program Pelatihan untuk Wirausaha Baru, Pelatihan peningkatan Kapasitas Produksi dan bantuan alat produksi, Pelatihan Digital marketing dan pelatihan lainnya yang diminta oleh masyarakat secara berkelompok”, ujar Ida Suryanti Lestari, SH., MH. Program-program tersebut sangat membantu IKM untuk bisa terus berkembang. Sejalan dengan hal tersebut sinergitas yang diharapkan INSANI untuk Pelaku IKM selain program pelatihan adalah akses permodalan. Menurut Cacik Gunarti selaku Sekjen INSANI “Penting bagi IKM untuk mendapatkan akses modal guna meningkatkan kapasitas produksi, pemasaran dan SDM bagi para pelaku IKM atau di INSANI kami menyebutnya dengan Jariyah Fund”. “Sehingga diharapkan dengan permodalan jariyah fund ini dapat membantu IKM untuk keberlanjutan program pasca pelatihan”.
Sebagimana yang disampaikan oleh Roy Renwarin CWP, CWS pada kesempatan yang sama bahwa basis utama dari Jariyah Fund ini adalah wakaf uang “Jariyah fund merupakan sistem permodalan komunal yang dikumpulkan dari wakaf uang yang dikelola oleh Nazhir resmi Wakaf Uang yaitu Yayasan Hasanah Jariyah Indonesia dengan akses yang mudah, murah, tanpa agunan, dan tanpa denda yang menyediakan dana pendukung yang bersinambungan dalam mendukung IKM.” Ujarnya. “Oleh karena itu Program Jariyah Fund perlu untuk disosialisasikan kepada para pelaku IKM.” tambahnya.
Menurut Cacik Gunarti bahwa Jariyah fund ini juga ikut mendorong agar lebih banyak terciptanya wakafpreneur baru di Yogyakarta. “Kami berharap bahwa dengan adanya jariyah fund ini tidak hanya membantu IKM bisa bangkit dan meningkat, kami juga berharap timbulnya wakafpreneur–wakafpreneur baru dari para pelaku IKM. Wakafpreneur itu sendiri merupakan wirausaha yang permodalannya berasal dari wakaf uang, karena sifat wakaf ini adalah produktif maka selain dapat meningkatkan kinerja bisnis, juga punya orientasi sosial ke masyarakat dan dapat menjadi dana abadi permodalan untuk IKM”.