Pertumbuhan UMKM di Indonesia menunjukan angka yang cukup progres, terdapat lebih 64,19 juta UMKM. Percepatan pemulihan ekonomi Indonesia ini sangat bergantung pada sektor UMKM dikarenakan jumlah serapan tenaga kerja mencapai 97% dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 61.97 persen atau sekitar 8,6 triliun. Namun faktanya bahwa UMKM saat ini tidak lepas dari berbagai macam persoalan mulai dari manajemen organisasi, pemasaran, SDM, sampai keuangan. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah yang terus mendorong UMKM agar terus tumbuh dan berkembang. Upaya ini salah satunya melalui program pendampingan bagi UMKM. Untuk meningkatkan kualitas para pendamping UMKM pada perlu bagi para pendamping UMKM untuk memiliki kompetensi profesi sebagai pendamping UMKM. Oleh karena itu keberadaan Lembaga sertifikasi Profesi (LSP) untuk dapat mensertifikasikan para pendamping UMKM.
Dalam virtual meeting antara INSANI – YEWI dan LSP Perkoperasian Indonesia yang dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 4 Maret 2022 secara virtual membahas tentang pengembangan profesi pendamping UMKM berbasis wakaf uang. Dalam kegiatan ini ibu Elis Takari, SH selaku Direktur Hubungan Masyarakat dan TI LSP Perkoperasian Indonesia menyambut baik adanya kolaborasi kerjasama dengan INSANI – YEWI dalam upaya membantu UMKM agar mendapatkan pendampingan yang lebih profesional.
Propinsi D.I. Yogyakarta sendiri terdapat lebih dari 600.000 UMKM. Dengan jumlah UMKM yang begitu besar menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pemenuhan pendamping yang dapat membantu UMKM Naik Kelas. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya Kerjasama dengan LSP Koperasi ini, INSANI menjadi lembaga yang dapat membantu mengurangi gap tersebut.
Selain itu dalam meeting ini juga disampaikan ke depannya bahwa proses sertifikasi perlu adanya pendampingan lapangan yang dilakukan dengan parameter – parameter yang terukur kaitannya dengan KPI dari program Sertifikasi Keahlian tersebut. Program Kerjasama ke depannya juga mencakup pembentukan TUK, serta kegiatan sertifikasi dengan skema yang sudah ada di LSP Perkoperasian Indonesia yang memungkinkan untuk dilaksanakan di propinsi D.I. Yogyakarta.